Oleh: Indrawati
Makassarinside.com, Makassar – Pada tahapan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019, pemerintah menetapkan bahwa soal CPNS akan membahas isu radikalisme.
Pakar Akademisi Unhas, Lukman Irwan menuturkan, informasi terkait regulasi seperti itu harus diketahui oleh calon peserta. Dengan begitu, mereka akan segera membekali diri terkait isu intoleransi atau radikalisme.
Dalam rekruitmen CPNS 2019, peserta harus tahu idependen variable yang berkaitan dengan konteks regulasi atau aturan dalam proses rekruitmen dari Kemenpan RB.
Selain regulasi, hal penting lain yang harus diketahui masyarakat ialah semua kampus yang sudah terakreditasi bisa ikut seleksi. Sebab, pada 2018 yang boleh ikut seleksi hanya bagi institusi dengan akresitasi B.
“Fasilitas terkait sekuritas juga harus diperhatikan. Meski tidak ada sistem yang sekuiritasnya 100 persen, tapi setidaknya diminimalisir,” jelas dosen FISIP unhas tersebut.
Ia berharap, agar proses seleksi CPNS bisa melahirkan ASN yang memiliki kompetensi untuk membangun birokrasi. Untuk itu, proses rekruitmen harus dijalankan secara profesional.
“Kita berharap ouput atau hasil dari seleksi tersebut sesuai dengan kecakapan dan bidangnya. Jangan mudah percaya dengan calo yang menjanjikan pengawalan selama mendaftar jadi PNS,” ucapnya.
Selain itu, Lukman meminta agar panitia seleksi (pansel) CPNS bisa mengakomodasi perangkat atau sarana dalam proses seleksi. Sehingga, ketika hari pelaksanaan ujian bisa berjalan dengan baik.
“Sarananya harus clear. Sehingga, tanggung jawab peserta ialah hanya datang tepat waktu sesuia jadwal,” harapnya.
Sementara, Kepala Bidang Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar, Abdul Kadir Masir menjelaskan, ketika akan mengikuti tes seleksi, peserta harus datang satu jam sebelum tes.
Meski harus datang satu jam sebelum tes, ia secara aktif menyampaikan di media sosial agar peserta juga tidak terburu-buru ke lokasi ujian.
“Ini meminimalisir agar peserta tidak jenuh menunggu. Bahkan untuk peserta sesi tiga kita sarankan minum es atau berjalan-jalan dulu. Ini supaya otaknya fresh saat ujian,” jelas Abdul Kadir.
Ia juga menyarankan agar pada tes TWK, seluruh soal harus dijawab. Sebab, dalam satu soal, minimal ada satu nilai yang diperoleh oleh peserta tes CPNS.
“Sekalipun jawabannya kurang bagus, tetap ada nilainya,” terangnya. (Ani)